Ada berbagai institusi yang melakukan riset dan memformulasikan skill yang diperlukan di abad 21. Salah satu di antaranya adalah ATC21S yang membagi skill abad 21 ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Cara berpikir; berpikir kritis, kreativitas, problem-solving, decision-making and learning.
2. Cara bekerja; komunikasi dan kerja sama (collaboration).
3. Alat untuk bekerja; teknologi informasi dan komunikasi dan melek informasi (information literacy).
4. Skill untuk hidup di dunia (life skill); kewarganegaraan, hidup dan karir, tanggung jawab pribadi dan sosial.
Di antara empat kategori di atas, ada 3 skill penting yang bisa di integrasikan dan memang sangat diperlukan dalam pelaksanaan metode berbasiskan proyek, yaitu berpikir kritis, komunikasi dan kerja sama. Peran guru dalam hal ini adalah mengajarkan atau lebih tepatnya melatih siswa menggunakan skill ini dalam mengerjakan proyek. Sebelum melaksanakan proyek yang sebenarnya, guru bisa memberikan suatu contoh proyek dan meminta siswa untuk merancang langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Dalam menentukan langkah ini, siswa-siswa akan mendemonstrasikan kerja sama dengan berdiskusi, membagi peran, mengatur beban tugas masing-masing siswa dalam bimbingan guru. Siswa juga akan dibimbing dalam mencari jawaban atas semua masalah yang muncul dan mendemonstrasikan cara berpikir kritis. Terakhir siswa akan dibimbing bagaimana mengkomunikasikan hasil dinamika di dalam kelompoknya masing-masing melalui presentasi, penulisan makalah dan pamflet ataupun leaflet. Di dalam latihan ini akan terlihat bagaimana peran konten atau pengetahuan yang dimiliki siswa dalam men-drive dinamika kelompok. Siswa yang memiliki pengetahuan terlihat lebih dominan, sedangkan sebaliknya akan terlihat seperti menarik diri. Di sinilah arti penting peran guru dalam memberikan konten yang sama kepada semua siswa sebelum suatu proyek dimulai. Guru tidak bisa hanya sekedar meberikan suatu tugas proyek kepada siswa secara berkelompok tanpa memperhitungkan konten dan juga skill yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengerjakan proyek ini sehingga berhasil dengan baik. Keberhasilan suatu proyek tidak hanya dinilai dari produknya semata, namun juga dari dinamika internal di dalam kelompok dan pemahaman siswa terhadap tugas dan perannya di dalam kelompok.
Categories
-
Menurut definisinya, Graphic Organizer adalah Grafik Visual yang menampilkan hubungan antara berbagai ide, konsep, fakta dan istilah d...
-
Untuk membuat buku catatan interaktif sangat mudah, yang kita butuhkan hanya sebuah buku catatan spiral ukuran 8,5 inchi x 11 inchi (i...
-
Penilaian (assessment) buku catatan interaktif merupakan jenis penilaian portofolio, dan menempati persentase paling besar dalam pengukura...
-
Seperti sudah dijelaskan di post sebelumnya, halaman sebelah kiri didedikasikan sepenuhnya untuk menampung berbagai hasil belajar mandi...
-
Kali ini saya akan membahas mengenai foldable (lipatan kertas). Sejarah foldable ini di dunia pendidikan berawal sekitar 40 tahun lalu,...
-
Buku Catatan Sains Interaktif (Interactive Science Notebook) merupakan suatu tool (alat) yang menunjang proses pembelajaran dengan metode ...
-
Buku catatan ini berbeda dengan buku catatan biasa karena buku ini akan merekam semua proses berpikir dan aktivitas belajar siswa. Buku...
-
Ada berbagai institusi yang melakukan riset dan memformulasikan skill yang diperlukan di abad 21. Salah satu di antaranya adalah ATC21S yang...
-
Halaman sebelah kanan digunakan untuk merekam semua kegiatan belajar selama di kelas dan difungsikan sebagai referensi bagi aktivitas mandir...
Blog Archive
Followers
About
Bagaimana Cara Mengintegrasikan Konten Belajar dengan Skill Abad 21
Posted by Unknown at 12:29 AM 0 comments
Penilaian Buku Catatan
Penilaian (assessment) buku catatan interaktif merupakan jenis
penilaian portofolio, dan menempati persentase paling besar dalam
pengukuran kuantitatif hasil belajar siswa--dengan kisaran antara
30%-50% dari nilai total siswa. Bobot sebesar ini dimaksudkan untuk
memberikan penekanan pentingnya arti buku catatan dalam proses belajar
siswa. Dengan melengkapi buku catatan dengan ketentuan yang sebenarnya,
selain akan mendapatkan sebuah bukti proses belajar (dan juga
meningkatnya kemampuan analitis sehingga akan mampu menyelesaikan soal
dengal baik), siswa juga menjadi terbiasa dengan pengorganisasian ide
dan konsep serta menjadi lebih terampil dalam merumuskan suatu rangkaian
proses yang berujung pada satu kesimpulan. Dengan demikian proses
belajar siswa lebih dihargai, dan diharapkan ada perubahan cara pandang
siswa terhadap proses belajar (bahwa belajar tidak semata-mata berarti
menjawab soal ulangan atau ujian) dan di ujungnya diharapkan juga ada
perbaikan sikap belajar, yaitu siswa lebih menikmati belajar sebagai
sebuah proses yang menyenangkan dan bermakna karena semua konsep
didapatkan dari sebuah proses belajar yang total melibatkan semua aspek
kecakapan yang ada pada manusia daripada mendapatkan pemahamannya dari
hafalan (biasanya berkisar pada definisi dan soal-soal pilihan ganda)
ataupun dari penjelasan ala ceramah yang abstrak.
Parameter penilaian yang digunakan dirangkum dalam satu tabel yang disebut
rubrik. Selain menjadi pegangan guru, rubrik juga bisa digunakan siswa dalam
menilai pencapaiannya setiap saat. Rubrik ini ditempelkan di halaman awal buku
catatan, sehingga bisa diakses dengan mudah oleh siswa. Diharapkan dengan
dicantumkannya rubrik di dalam buku catatan ini, siswa akan senantiasa dan terus
menerus mengupgrade performance-nya. Rubrik ini bisa dibuat berdasarkan
skor (1-5 atau 5-10) atau berdasarkan item yang wajib ada di buku catatan
(kerapian, daftar isi, halaman awal tiap unit, halaman
inkuri/pertanyaan-pertanyaan, input-output, daily reflection ataupun essai di
halaman akhir tiap unit). Penilaian berdasarkan skor memang lebih mudah dilakukan, namun penilaian
yang dilakukan hanya bersifat global dengan melihat secara sekilah kelengkapan
dan kualitas item yang ada di dalam buku catatan siswa. Penilaian yang lebih
fair adalah berdasarkan item, hanya saja cara ini lebih menyita waktu karena
harus melihat item satu persatu berikut skornya, dan selanjutnya melakukan
perhitungan untuk mendapatkan nilai akhir. Berikut ini link rubrik berbahasa Inggris.
Rubrik berdasarkan item
Rubrik berdasarkan skor
Posted by Unknown at 11:12 PM 0 comments
Graphic Organizer Sebagai Output
Untuk guru:
1. Membantu untuk melihat level kemampuan siswa.
2. Membantu untuk mengasses proses berpikir siswa.
3. Membantu guru untuk mendapatkan umpan balik proses belajar siswa.
Untuk siswa:
Posted by Unknown at 4:09 AM 0 comments